Keempat situs irigasi kuno China baru-baru ini dianugerahi status warisan dunia oleh UNESCO. Situs-situs ini adalah contoh penting dari sistem irigasi tradisional yang telah digunakan oleh masyarakat China selama berabad-abad.
Salah satu situs yang mendapat pengakuan dari UNESCO adalah Dujiangyan Irrigation System. Sistem ini dibangun pada abad ke-3 SM oleh seorang insinyur bernama Li Bing. Dujiangyan adalah salah satu sistem irigasi tertua yang masih beroperasi hingga saat ini dan telah menjadi penyangga penting bagi pertanian di wilayah Sichuan.
Selain Dujiangyan, UNESCO juga memberikan status warisan dunia kepada situs irigasi lainnya seperti Lingqu Canal, Yangzhou’s Heyuan Garden, dan Hani Rice Terraces. Lingqu Canal adalah saluran air yang dibangun pada abad ke-3 SM dan menjadi bagian dari sistem transportasi air yang penting di masa lalu. Heyuan Garden adalah taman klasik yang dibangun pada abad ke-19 dan menjadi contoh yang baik dari arsitektur dan desain taman tradisional China. Sedangkan Hani Rice Terraces adalah sawah teras yang dibangun oleh suku Hani di provinsi Yunnan dan menjadi contoh yang penting dari sistem pertanian berkelanjutan.
Pengakuan dari UNESCO ini menjadi bukti bahwa sistem irigasi kuno China memiliki nilai sejarah dan budaya yang sangat penting. Melalui pelestarian dan perlindungan situs-situs ini, kita dapat belajar lebih banyak tentang teknologi dan kearifan tradisional yang telah digunakan oleh masyarakat China selama ribuan tahun. Semoga dengan adanya status warisan dunia ini, situs-situs irigasi kuno China dapat terus dijaga dan dilestarikan untuk generasi mendatang.